Laman

Minggu, 25 September 2011

NEGERI KAGETAN


Oleh Agus Suryanto

Sungguh negeri ini adalah negeri kagetan. Negeri yang rakyatnya selalu terkaget-kaget lantas ikut-ikutan.
Tak peduli apakah hal tersebut membawa manfaat tapi yang penting nggak ketinggalan. Yang kadang rakyatnya hanya jadi objek penderitaan. Dimana orang lain yang mendulang pendapatan atau untuk suatu kepentingan. Lantas keluarlah sumpah serapah pada yang mengingatkan, ah peduli Setan.
Sungguh negeri ini adalah negeri kagetan. Negeri yang rakyatnya terkaget-kaget saat ada pemerkosaan. Pemerkosaan diatas angkot yang tengah berjalan. Dimana pelakunya adalah supir cabutan bersama sang teman-teman.
Namun saat ada yang mengingatkan agar tak memakai rok mini di jalan. Serta merta mereka berdemo atas nama hak asasi manusia yang tidak ada hubungannya dengan Tuhan atau Setan. Tidak sadar atau pura-purakah bahwa dijalan itu banyak pejantan. Dimana rok mini itu memicu mata jelalatan, berefek jantung deg-degan dan selanjutnya otak berpikir mencari kesempatan dengan bantuan Setan. Finalnya adalah kejadian, ah peduli Setan.
Sungguh negeri ini adalah negeri kagetan. Negeri yang rakyatnya terkaget-kaget saat ada boyband lokal ala Korea Selatan. Maka selanjutnya berjamurlah boyband dan girlband yang memukau bahkan anak dibawah lima tahunan.
Dimana mereka hafal dengan syair yang seharusnya untuk umur tiga puluhan. Bagaikan mangga yang diperam untuk dijual minggu depan. Tak peduli dengan efek buruk dimasa depan, ah peduli Setan.
Sungguh negeri ini adalah negeri kagetan. Negeri yang rakyatnya terkaget-kaget saat banyak kejahatan diberbagai sisi pemerintahan. Dari kasus Mafia Pajak, Bank Century, Mafia Anggaran, yang ujungnya paling wacana dan pembentukan panja di dewan dengan segepok pembiayaan. Namun rakyat juga punya sifat mudah lupa ingatan.
Setelah ramai diberitakan, lalu sepi dan akhirnya sang oknum bisa jalan-jalan dan bahkan miliaran uang masih tersimpan. Maka pada saat ritual lima tahunan, para penjahat itupun dipilih kembali yang penting rakyat dapat kaos dan uang lima puluh ribuan, ah peduli Setan.
Sungguh negeri ini adalah negeri kagetan. Negeri yang rakyatnya terkaget-kaget saat ada aksi bom-boman sampai kerusuhan. Segelintir orang beranggapan bahwa itu aksi Jihad yang diidamkan tanpa peduli bahwa itu sudah diskenariokan. Skenario untuk membonsai Islam yang rohmatan menjadi Islam yang berwajah Setan.
Sehingga setiap muslim yang sholeh harus ketakutan karena disudutkan sebagai teroris kearab-araban. Efeknya adalah setiap sendi dakwah saat ini mengalami kesulitan. Hasilnya adalah banyak muslim Indonesia saat ini tidak sholat 5 waktu apalagi jum'atan, ah peduli Setan.
Sungguh negeri ini adalah negeri kagetan. Negeri yang rakyatnya terkaget-kaget saat Hari Raya tidak bersamaan. Disana-sini banyak ummat yang kebingungan. Bingung menentukan hari ini puasa atau lebaran, saat banyak elite ormas yang tidak memberikan pencerahan selain perdebatan dalil yang sejak tahun kuda tidak berkesudahan. Tak peduli apakah sebenarnya semuanya bisa disatukan, ah peduli Setan.
Sungguh negeri ini adalah negeri kagetan. Negeri yang rakyatnya terkaget-kaget dengan ini tulisan. Namun yakinlah saya hanya coba mengingatkan. Kalau ada yang tidak berkenan mohon dimaafkan.
Jika boleh meminta semoga hidayah Allah diturunkan. Tapi jikapun belum dikabulkan, saya tidak akan mengatakan, "ah peduli Setan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar